Senin, 13 Oktober 2014

Dialog Allah dengan Hamba yang dikehendakiNya mengenai calon Penduduk Surga

Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Rasyid telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin 'Iyyasy dari Humaid berkata, "Aku mendengar Anas radliyallahu'anhu berkata, "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika hari kiamat tiba, maka aku diberi syafaat, lantas aku berkata: 'Wahai rabb, tolong masukkanlah ke dalam surga siapa saja yang dalam hatinya masih ada sebiji sawi iman.' Lantas mereka pun masuk, kemudian aku berkata: 'Masukkanlah dalam surga siapa saja yang dalam hatinya ada iman sekalipun dalam tingkatan paling rendah." Anas berkata, "Seakan aku melihat jari-jari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
(No. Hadist: 6955 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)


Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Ma'bad bin Hilal Al 'Anazi berkata, "Kami, orang-orang penduduk Bashrah, berkumpul dan pergi menemui Anas bin Malik, lalu kami pergi bersama Tsabit Al Bunani dengan tujuan bertanya tentang hadis Syafaat. Tidak tahunya Anas bin mlik dalam berada istananya, lalu kami temui beliau tepat ketika ia sedang shalat dluha. Kemudian kami meminta ijin dan ia pun memberi ijin yang ketika itu ia tengah duduk di atas kasurnya. Maka kami berkata kepada Tsabit, 'Jangan kamu bertanya kepadanya tentang sesuatu sebelum hadis syafaat.' Lantas Tsabit bertanya, 'Wahai Abu Hamzah, kawan-kawanmu dari penduduk Bashrah datang kepadamu untuk bertanya tentang hadis syafaat.' Lantas Anas berkata, "Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam telah menceritakan kepada kami, beliau bersabda: "Jika hari kiamat tiba, maka manusia satu sama lain saling bertumpukan. Mereka kemudian mendatangi Adam dan berkata, 'Tolonglah kami agar mendapat syafaat Tuhanmu.' Namun Adam hanya menjawab, 'Aku tak berhak untuk itu, namun datangilah Ibrahim sebab dia adalah khalilurrahman (Kekasih Arrahman).' Lantas mereka mendatangi Ibrahim, namun sayang Ibrahim berkata, 'Aku tak berhak untuk itu, coba datangilah Musa, sebab dia adalah nabi yang diajak bicara oleh Allah (kaliimullah).' Mereka pun mendatangi Musa, namun Musa berkata, 'Saya tidak berhak untuk itu, coba mintalah kepada Isa, sebab ia adalah roh Allah dan kalimah-Nya.' Maka mereka pun mendatang Isa. Namun Isa juga berkata, 'Maaf, aku tak berhak untuk itu, namun cobalah kalian temui Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.' Mereka pun mendatangiku sehingga aku pun berkata: "Aku kemudian meminta ijin Tuhanku dan aku diijinkan, Allah mengilhamiku dengan puji-pujian yang aku pergunakan untuk memanjatkan pujian terhadap-Nya, yang jika puji-pujian itu menghadiriku sekarang, aku tidak melafadkan puji-pujian itu. Aku lalu tersungkur sujud kepada-Nya, lantas Allah berfirman 'Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, katakanlah engkau akan didengar, mintalah engkau akan diberi, mintalah keringanan engkau akan diberi keringanan.' Maka aku menghiba 'Wahai tuhanku, umatku-umatku.' Allah menjawab, 'Berangkat dan keluarkanlah dari neraka siapa saja yang dalam hatinya masih terdapat sebiji gandum keimanan.' Maka aku mendatangi mereka hingga aku pun memberinya syafaat. Kemudian aku kembali menemui tuhanku dan aku memanjatkan puji-pujian tersebut, kemudian aku tersungkur sujud kepada-Nya, lantas ada suara 'Hai Muhammad, angkatlah kepalamu dan katakanlah engkau akan didengar, dan mintalah engkau akan diberi, dan mintalah syafaat engkau akan diberi syafaat.' Maka aku berkata, 'Umatku, umatku, ' maka Allah berkata, 'Pergi dan keluarkanlah siapa saja yang dalam hatinya masih ada sebiji sawi keimanan, ' maka aku pun pergi dan mengeluarkannya. Kemudian aku kembali memanjatkan puji-pujian itu dan tersungkur sujud kepada-Nya, lantas Allah kembali berkata, 'Hai Muhammad, angkatlah kepalamu, katakanlah engkau akan didengar, mintalah engkau akan diberi, dan mintalah syafaat engkau akan diberi syafaat.' Maka aku berkata, 'Wahai tuhanku, umatku, umatku.' Maka Allah berfirman: 'Berangkat dan keluarkanlah siapa saja yang dalam hatinya masih ada iman meskipun jauh lebih kecil daripada sebiji sawi, ' maka aku pun berangkat dan mengeluarkan mereka dari neraka." Tatkala kami pulang tempat dari Anas, aku katakan kepada sebagian sahabat kami, 'Duhai, sekiranya saja kita melewati Al Hasan -yang dia menyepi di rumah Abu khalifah-'. Lantas kami menceritakan kepada Al Hasan dengan apa yang telah diceritakan Anas bin Malik kepada kami. Selanjutnya kami pun menemuinya dan kami ucapkan salam, ia mengijinkan kami dan kami katakan, 'Wahai Abu Sa'id, kami datang menemuimu setelah kami kembali dari saudaramu, Anas bin Malik. Belum pernah kami lihat sebagaimana yang ia ceritakan kepada kami tentang syafaat.' Lantas ia berkata, 'Heiih.' Maka hadits tersebut kemudian kami ceritakan kepadanya (Al Hasan), dan berhenti sampai sini. Namun ia berkata, 'Hei…! Hanya sampai situ? ' Kami jawab, 'Dia tidak menambah kami daripada sekedar ini saja.' Lantas ia berkata, 'Sungguh, dia pernah menceritakan kepadaku itu -secara sempurna- kepadaku sejak dua puluh tahun yang lalu, aku tidak tahu apakah dia lupa ataukah tidak suka jika kalian kemudian pasrah.' Kami lalu berkata, 'Wahai Abu Sa'id, tolong ceritakanlah kepada kami! ' Al Hasan kemudian tertawa seraya berkata, 'Sesungguhnya manusia dicipta dalam keadaan tergesa-gesa. Saya tidak menyebutnya selain saya akan menceritakannya kepada kalian. Anas telah menceritakan kepadaku sebagaimana dia ceritakan kepada kalian. Nabi berkata: "Kemudian aku kembali untuk keempat kalinya, dan aku memanjatkan dengan puji-pujian itu kemudian aku tersungkur sujud dan diserukan, 'Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, ucapkanlah engkau didengar, mintalah engkau diberi, dan mintalah syafaat engkau akan diberi syafaat, ' maka aku berkata, 'Wahai Tuhanku, ijinkanlah bagiku untuk orang-orang yang mengucapkan La-Ilaaha-Illallah! ' Maka Allah menjawab, 'Demi kemuliaan, keagungan dan kebesaran-Ku, sungguh akan Aku keluarkan siapa saja yang mengucapkan Laa-Ilaaha-Illallah."(No. Hadist: 6956  dari KITAB SHAHIH BUKHARI)

Tingkatan Surga terendah, adalah sepuluh kali dunia ini:
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Khalid telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari Israil dari Manshur dari Ibrahim dari 'Abidah dari 'Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Manusia yang terakhir kali masuk surga dan terakhir kali keluar dari neraka adalah seseorang yang keluar dengan merangkak, lantas tuhannya berkata, 'Masuklah kamu dalam surga.' Orang tersebut kemudian berkata, 'Wahai Tuhanku, surga sudah sesak! ' Allah mengulangi firman-Nya hingga tiga kali, namun si hamba terus menjawabnya dengan mengatakan 'Surga sudah penuh'. Maka Allah berfirman: 'Sesungguhnya surga bagimu seperti dunia dikalikan sepuluhnya.'(No. Hadist: 6957  dari KITAB SHAHIH BUKHARI)

Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Sungguh, aku benar-benar tahu penghuni neraka yang keluar terakhir dari sana dan penghuni surga yang terakhir masuk ke dalamnya, yaitu seorang yang keluar dari neraka dengan merangkak. Lalu Allah berfirman: Pergilah, masuklah ke dalam surga. Dia pun mendatangi surga, tapi terkhayal padanya bahwa surga itu penuh. Maka ia kembali dan berkata: Ya Tuhanku, aku temukan surga telah penuh. Allah berfirman: Pergilah, masuklah ke dalam surga. Dia mendatangi surga, tapi terkhayal padanya bahwa surga itu penuh. Maka ia kembali dan berkata: Ya Tuhanku, aku temukan surga itu penuh. Allah berfirman: Pergilah, masuklah ke dalam surga, karena sesungguhnya menjadi milikmu semisal dunia dan sepuluh kali kelipatannya atau, sesungguhnya bagimu sepuluh kali lipat dunia. Orang itu berkata: Apakah Engkau mengejekku (atau menertawakanku), sedangkan Engkau adalah Raja? Abdullah bin Masud berkata: Aku benar-benar melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam tertawa sampai kelihatan gigi geraham beliau. Dikatakan: Itu adalah penghuni surga yang paling rendah kedudukannya. (Shahih Muslim No.272)


Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Hujr telah memberitakan kepada kami 'Isa bin Yunus dari Al A'masy dari Khaitsamah dari 'Adi bin Hatim berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah salah seorang di antara kalian melainkan akan diajak bicara oleh tuhannya dengan tanpa juru penerjemah, saat ia melihat sebelah kanannya maka ia tidak melihat selain amalnya yang pernah dilakukan, saat ia melihat sebelah kirinya maka ia tidak melihat kecuali apa yang telah ia lakukan sebelumnya, dan saat ia lihat depannya maka melihat selain neraka di depan mukanya. Maka jagalah kalian dari neraka walau hanya dengan separoh biji kurma." Al A'masy mengatakan, "Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru bin Murrah dari Khaitsamah semisalnya, dan ia tambahi dengan redaksi, 'Walaupun hanya dengan kata-kata yang baik'."(No. Hadist: 6958  dari KITAB SHAHIH BUKHARI)

Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari 'Abidah dari 'Abdullah radliyallahu'anhu berkata, "Seorang biarawan Yahudi datang dan berkata, 'Jika hari kiamat terjadi, maka Allah meletakkan langit di atas jari-Nya, dan tujuh lapisan bumi juga diletakkan di atas jarinya dan air, bintang juga di atas jari, dan seluruh makhluk yang ada juga di atas satu jarinya, kemudian Allah menggetarkan mereka seraya berkata: 'Aku adalah Sang raja, akulah sang raja! ' Dan kulihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tertawa hingga kelihatan gigi gerahamnya sebagai pertanda takjub dan membenarkan ucapannya. Kemudian Nabi Shallallahu'alaihiwasalam membacakan firman Allah: '(Dan mereka (orang-orang Yahudi) tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang sebenarnya) hingga ayat '(dari apa yang mereka persekutukan) ' (Qs. Azzumar: ayat 67).
(No. Hadist: 6959  dari KITAB SHAHIH BUKHARI)

Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Shafwan bin Mukhraz, bahwa ada seorang laki-laki bertanya Ibnu Umar, "Bagaimana engkau mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda tentang bisikan?" Ibnu Umar menjawab, 'Salah seorang di antara kalian mendekati tuhannya hingga Allah meletakkan dekapannya kepadanya dan berujar, 'Bukankah engkau telah melakukan demikian? ' Maka si hamba tadi berkata, 'Benar.' Allah lantas berkata lagi, 'Bukankah engkau melakukan yang demikian-demikian? ' Si hamba tadi menjawab, 'Benar, ' dan dia mengakuinya. Kemudian Allah berkata, 'Sesungguhnya aku telah menutup dosa-dosa itu bagimu di dunia, dan hari ini aku mengampuninya bagimu'." Sedang Adam berkata, telah menceritakan kepada kami Syaiban telah menceritakan kepada kami Qatadah telah menceritakan kepada kami Shafwan dari Ibn 'Umar berkata, 'Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam."(No. Hadist: 6960 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)

Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Al Mundzir telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Fulaih berkata, telah menceritakan kepadaku Ayahku telah menceritakan kepadaku Hilal dari 'Atha bin Yasar dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan rasul-Nya, mendirikan shalat, dan berpuasa pada bulan Ramadlan, maka Allah berkewajiban memasukkannya kedalam surga, baik ia berhijrah fi sabilillah atau duduk di tempat tinggalnya tempat ia dilahirkannya." Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, tidak sebaiknyakah kami mengabarkan orang-orang tentang hal ini?" Nabi malahan menjawab: "Dalam surga terdapat seratus derajat yang Allah persiapkan bagi para mujahidin di jalan-Nya, yang jarak antara setiap dua tingkatan bagaikan antara langit dan bumi, maka jika kalian meminta Allah, mintalah surga firdaus, sebab firdaus adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi, di atasnya ada singgasana Arrahman, dan dari padanya sungai surga memancar."(No. Hadist: 6873 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)

1 komentar: