Jumat, 03 Februari 2017

Keutamaan Ayat Kursi, Al Fatihah dan Bacaan mu'awidzatain untuk Meruqyah


ﻭَﻧُﻨَﺰّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺂﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟّﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﻻَ ﻳَﺰِﻳﺪُ ﺍﻟﻈّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﺇَﻻّ ﺧَﺴَﺎﺭﺍً

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” (QS. Al-Israa’: 82).


Keutamaan Ayat Kursi
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir Telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Sulaiman dari Ibrahim dari Abdurrahman dari Abu Mas'ud dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang membaca dua ayat.." Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Manshur dari Ibrahim dari Abdurrahman bin Yazid dari Abu Mas'ud radliallahu 'anhu ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah pada suatu malam, niscaya kedua ayat itu akan mencukupinya."
Utsmana bin Al Haitsam berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Auf dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menugaskanku untuk menjaga harta zakat. Lalu pada suatu hari ada seseorang yang menyusup hendak mengambil makanan, maka aku pun menyergapnya seraya berkata, "Aku benar-benar akan menyerahkanmu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.." lalu ia bercerita dan berkata, (dan berharap/memohon supaya segera dilepaskan dan jangan sampai diserahkan kepada Nabi SAW), "Jika kamu hendak beranjak ke tempat tidur maka bacalah ayat kursi, niscaya Allah akan senantiasa menjagamu dan syetan tidak akan mendekatimu hingga pagi." (Setelah itu ia dilepaskan, dan menghadap kepada Nabi SAW lalu menceritakan kejadian itu). Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Ia telah berkata benar padamu, padahal ia adalah pendusta. Si penyusup tadi sebenarnya adalah syetan." (No. Hadist: 4624 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)


Keterangan:
Pada jaman Nabi SAW, setan dapat dilihat oleh sahabat beliau.
Setan beberapa kali mencoba mencuri untuk mengambil makanan. Dan setiap kali mau pergi, selalu dipergoki oleh sahabat Nabi SAW. Kali ini setan berusaha lagi mencuri makanan, dan berharap berhasil. Namun ternyata gagal lagi dan tertangkap.
Setan tertangkap oleh sahabat Nabi SAW, dan akan diserahkan kepada beliau. Setan takut sekali kepada Nabi SAW sehingga syetan membocorkan rahasia ayat kursi kepada sahabat Nabi supaya dibebaskan.
Seperti kita ketahui, syetan dan jin mempunyai ilmu, dapat mencuri berita langit yg ghaib. Keutamaan bacaan ayat kursi dapat mengusir bangsanya sendiri, yakni syetan. Sebenarnya setan itu pendusta, tp demi kebebasannya dari tangkapan sahabat nabi, maka ia terpaksa jujur, menjelaskan keutamaan ayat kursi yang dibaca ketika akan tidur. Dimana Allah akan senantiasa menjaga dan syetan tidak akan mendekati kita (yang membaca Ayat Kursi) hingga pagi ... (sudah penulis buktikan).

Bagaimana dengan rumah yang angker, yang konon katanya ada bangsa makhluk halus yang menungguinya? Mungkinkah bangsa makhluk halus itu tidak kabur, meskipun sudah dibacakan ayat kursi?
--> Asalkan ia memang makhluq halus (bukan buatan manusia yg hasad dengan trik liciknya), insya Allah, bangsa setan, dedemit, dan hantu kabur semua, atau bahkan tewas mengenaskan ....
---> Pada beberapa kasus yang lumayan berat, mungkin saking banyaknya bangsa makhluk halus disekitarnya, maka Bacalah Ayat Kursi berulang-ulang dengan tartil dan fasih (perhatikan dan dengarkan contoh suara ayat Kursi yang diberikan dibawah ini), Jangan membaca dengan terburu-buru, namun dengan penuh harap kepada Allah ... Sesungguhnya mereka juga makhluq Allah, dan sangat takut kepada Allah, melebihi bangsa manusia!

Bukti kalau setan sangat takut kepada Allah, melebihi bangsa manusia!:
QS 8. Al Anfaal:48

وَإِذْ زَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيْطَـٰنُ أَعْمَـٰلَهُمْ وَقَالَ لاَ غَالِبَ لَكُمُ ٱلْيَوْمَ مِنَ ٱلنَّاسِ وَإِنِّي جَارٌ لَّكُمْ فَلَمَّا تَرَآءَتِ ٱلْفِئَتَانِ نَكَصَ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ وَقَالَ إِنِّي بَرِىۤءٌ مِّنْكُمْ إِنِّيۤ أَرَىٰ مَا لاَ تَرَوْنَ إِنِّيۤ أَخَافُ ٱللَّهَ وَٱللَّهُ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

"Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: "Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu." Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya(syaitan) dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya(syaitan) takut kepada Allah." Dan Allah sangat keras siksa-Nya. "


Muhammad bin Basyar menceritakan kepada kami, Abu Ahmad menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, dari Ibnu Abu Laila, dari saudaranya, Isa, dari Abdurrahman bin Abu Laila, dari Abu Ayyub Al Anshari bahwasanya ia memiliki lemari kecil yang di dalamnya terdapat kurma. Lalu, datang al ghulu (keyakinan jahiliyah bahwa ia adalah syetan perjalanan) mencuri sebagian darinya. Dia (Ayyub) berkata, "Dia lalu mengadukan hal itu kepada Nabi SAW. Beliau bersabda, "Pergilah, jika kamu melihatnya maka bacalah 'bismillah' dan sambutlah seruan Rasulullah." Ia berkata, "Ia lalu menangkap syetan itu. Namun syetan itu bersumpah tidak akan kembali lagi. Ia pun melepaskannya. Setelah itu ia menemui Rasulullah." Rasulullah bertanya, "Apa yang dilakukan oleh tawananmu itu?" Ia menjawab, "Ia (al ghulu) telah berjanji tidak akan kembali lagi." Rasulullah bersabda, "Dia telah berdusta ia memang terbiasa berdusta." Ayyub melanjutkan, "Ia lalu berhasil menangkap syetan itu kembali. Namun, syetan itu kembali berjanji tidak akan kembali. Ia pun melepaskannya." Lalu ia kembali mendatangi Nabi SAW. Rasulullah SAW bertanya, "Apa yang telah dilakukan oleh tawananmu itu?" Ia menjawab, "Ia berjanji tidak akan kembali lagi." Rasulullah bersabda, "Ia telah berdusta. Dia memang terbiasa berdusta." Kemudian ia berhasil menangkap syetan itu kembali. Ia berkata, "Aku tidak akan melepaskanmu hingga aku membawamu kepada Rasulullah." Syetan itu berkata. "(jangan), aku akan mengingatkanmu (memberitahukan) kepadamu sesuatu, yaitu ayat kursi. Bacalah ayat itu di rumahmu maka syetan dan yang sejenisnya tidak akan mendekatimu." Ia (Ayyub) melanjutkan, "Dia pun lalu mendatangi Rasulullah." Rasulullah bertanya, "Apa yang telah dilakukan oleh tawananmu?" Dia lalu memberitahukan apa yang dikatakan oleh syetan itu. Rasulullah lalu bersabda, "(Kali ini) ia jujur (benar). Namun ia tetap saja pendusta."
Shahih: At-Ta'tig Ar-Raghib (2/212); Muslim; Shahih sunan Tirmidzi(2880).
Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan gharib."


Keutamaan Surat Al Fatihah
Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqith menjelaskan bahwa maksud obat dalam QS. Al-Israa’: 82 adalah obat untuk penyakit fisik dan jiwa. Beliau berkata

ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺎﺀٌ ﻳَﺸْﻤَﻞُ ﻛَﻮْﻧَﻪُ ﺷِﻔَﺎﺀً ﻟِﻠْﻘَﻠْﺐِ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮَﺍﺿِﻪِ ; ﻛَﺎﻟﺸَّﻚِّ ﻭَﺍﻟﻨِّﻔَﺎﻕِ ﻭَﻏَﻴْﺮِ ﺫَﻟِﻚَ ، ﻭَﻛَﻮْﻧَﻪُ ﺷِﻔَﺎﺀً ﻟِﻠْﺄَﺟْﺴَﺎﻡِ ﺇِﺫَﺍ ﺭُﻗِﻲَ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺑِﻪِ ، ﻛَﻤَﺎ ﺗَﺪُﻝُّ ﻟَﻪُ ﻗِﺼَّﺔُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺭَﻗَﻰ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﺍﻟﻠَّﺪِﻳﻎَ ﺑِﺎﻟْﻔَﺎﺗِﺤَﺔِ ، ﻭَﻫِﻲَ ﺻَﺤِﻴﺤَﺔٌ ﻣَﺸْﻬُﻮﺭَﺓٌ

“Obat yang mencakup obat bagi penyakit hati/jiwa, seperti keraguan, kemunafikan, dan perkara lainnya. Bisa menjadi obat bagi jasmani jika dilakukan ruqyah kepada orang yang sakit. Sebagaimana kisah seseorang yang terkena sengatan kalajengking diruqyah dengan membacakan Al-Fatihah. Ini adalah kisah yanh shahih dan masyhur” (Tafsir Adhwaul Bayan).

Pengobatan Al-Qur’an untuk mengatasi racun ini pernah terbukti dalam sebuah riwayat yang panjang. Mengisahkan seorang sahabat bernama Abu Sa’id Al-Khudri.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– dahulu berada dalam perjalanan safar, lalu melewati suatu kampung Arab. Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung tersebut enggan untuk menjamu. Penduduk kampung tersebut lantas berkata pada para sahabat yang mampir, ‘Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyah karena pembesar kampung tersebut tersengat binatang atau terserang demam.’ Di antara para sahabat lantas berkata, ‘Iya ada.’ Lalu ia pun mendatangi pembesar tersebut dan ia meruqyahnya dengan membaca surat Al-Fatihah. Pembesar tersebut pun sembuh. Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor kambing, namun ia enggan menerimanya -dan disebutkan, ia mau menerima sampai kisah tadi diceritakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kisahnya tadi pada beliau. Ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al-Fatihah.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas tersenyum dan berkata, ‘Bagaimana engkau bisa tahu Al-Fatihah adalah ruqyah?’ Beliau pun bersabda, ‘Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya bersama kalian’” (HR. Bukhari dan Muslim).
================

Ruqyah yang pernah dicoba, ketika diare akut, sehari sekitar 35kali ke wc:
1. Berbaring ditempat tidur, lalu buka baju, dan elus2 perutnya sambil baca ayat kursyi secara tartil.
2. Selesai ayat kursyi, di elus2 lagi perutnya sambil baca Al Fatihah secara tartil juga. Selesai baca Al Fatihah lalu tiup 3x perut tsb menggunakan bantuan tangan si pembaca Al Quran.

Tata Cara membacanya:
Sebaiknya membaca Ta'awwudz dulu yaitu: A'udzu billahi minasy syaithanir rajiim, Selanjutnya barulah membaca Al Fatihah atau ayat al-Kursi yang tercantum dalam surat alBaqarah ayat 255, bunyinya:


Ayat Kursi:

ٱللَّهُ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي ٱلسَّمَـٰوَاتِ وَمَا فِي ٱلأَْرْضِ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَـٰوَاتِ وَٱلأَْرْضَ وَلاَ يَؤُدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

QS 2:255. "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi [ilmu Allah dan ada pula yang mengartikan dengan kekuasaan-Nya] Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. "

---> Silahkan klik untuk Mendengarkan ayat Kursy Berikut ini: Ayat Kursi
Atau
---> Silahkan klik untuk Mendengarkan Surat Al Fatihah

Surat Al-Fatihah:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.


الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.


الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.


مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

4. Yang menguasai di Hari Pembalasan.


إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

5. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,


صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

7. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.



Bab: Bacaan mu'awidzatain untuk Meminta Perlindungan dan bacaan saat Tidur (selain ayat Kursi)  
QS.113. Al Falaq (Klik Untuk Mendengarkan Surah ini):

 قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ * مِن شَرِّ مَا خَلَقَ * وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ * وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّـٰثَـٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ * وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ 

1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, 
2. dari kejahatan makhluk-Nya, 
3. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, 
4. dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul
5. dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki." 


QS.114. An-Naas (Klik untuk Mendengarkan Surah ini):

 قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ * مَلِكِ ٱلنَّاسِ * إِلَـٰهِ ٱلنَّاسِ * مِن شَرِّ ٱلْوَسْوَاسِ ٱلْخَنَّاسِ * ٱلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِ * مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ 

1. Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
2. Raja manusia.
3. Sembahan manusia. 
4. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
6. dari (golongan) jin dan manusia. 

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw. pernah sakit yang agak parah, sehingga datanglah kepadanya dua malaikat, yang satu duduk di sebelah kepalanya dan yang satu lagi duduk di sebelah kakinya. Berkatalah malaikat yang berada di sebelah kakinya kepada malaikat yang berada di sebelah kepalanya: "Apa yang engkau lihat?" Ia berkata: "Dia kena guna-guna." "Apa guna-guna itu?" "Guna-guna itu sihir." "Siapa yang membuat sihirnya?" Ia menjawab: "Labid bin al-A’syam Alyahudi yang sihirnya berupa gulungan yang disimpan di sumur keluarga Si Anu di bawah sebuah batu besar. Datanglah ke sumur itu, timbalah airnya dan angkat batunya kemudian ambillah gulungannya dan bakarlah." Pada pagi hari Rasulullah saw. Mengutus Ammar bin Yasir dengan kawan-kawannya. Setibanya di sumur itu tampaklah airnya yang merah seperti pacar. Air itu ditimbanya dan diangkat batunya serta dikeluarkan gulungan itu ada tali yang terdiri atas sebelas simpul. Kedua surat ini (S.113 dan 114) turun berkenaan dengan peristiwa itu. Setiap kali Rasulullah saw. mengucapkan satu ayat terbukalah simpulnya.
(Diriwayatkan oleh al-Baihaqi di dalam kitab Halaílun Nubuwah dari al-Kalbi dari Abi Shalih yang bersumber dari Ibnu Abbas.)

Dari Abu Said al-Khudri r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. dahulunya selalu berta'awwudz - mohon perlindungan kepada Allah - dari gangguan jin dan mata manusia, sehingga turunlah dua surat mu'awwidzah - yaitu surat-surat Qul a'udzu birabbil falaq dan Qul a'udzu birabbin nas. Setelah kedua surat itu turun, lalu beliau s.a.w. mengambil keduanya itu saja - mengamalkannya - dan meninggalkan yang lain-lainnya." (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan)

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Al Laits dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Uqail dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku 'Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak tidur, beliau meniupkan ke kedua tangannya sambil membaca mu'awidzatain (surat An Naas dan Al Falaq), lalu beliau mengusapkan ke badannya."(No. Hadist: 5844 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)

--> Memberi Hembusan ketika Ruqyah
Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad Al Ju'fi telah menceritakan kepada kami Hisyam telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah radliallahu 'anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa meniupkan pada diri beliau sendiri dengan mu'awwidzat (surat An nas dan Al falaq) ketika sakit menjelang kematiannya, ketika sakit beliau semakin parah, maka akulah yang meniupkan (dengan membacakan mu'awidzat) kepadanya, aku mengusapkan dengan tangan beliau sendiri karena berharap keberkahan darinya." Aku bertanya kepada Ibnu Syihab; "Bagaimana cara beliau meniup (dengan membaca mu'awidzat)?" dia menjawab; "Yaitu beliau meniupkan (dengan membaca mu'awidzat) pada tangannya kemudian beliau mengusapkannya ke wajah beliau." (No. Hadist: 5310 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)

Tambahan dari seseorang ustadz:
Kesurupan jin itu ada 3 ...
1. Jin itu mencintaimu
2. Jin itu iseng melakukannya
3. Jin itu marah karena engkau mengganggunya.



Cara mengusir Jin yang merasuki manusia:
Pijat sekuatnya kedua jempol kakinya yang tidak ada kukunya dengan kuat (lihat gambar diatas, pijatan mendekat ke no. 45 pada gambar kaki), lalu ...
1.Baca Ta’awudz
2.Baca Surat Al-Muawwidzatain
3.Baca Ayat Kursi
4. Baca QS al-Mukminun ayat 115

Al-Mu'minun 23:115

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَٰكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ

Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?

(115) Ayat ini menerangkan bahwa keingkaran para penghuni neraka tentang adanya hari kebangkitan berkaitan dengan keyakinan mereka bahwa kehidupan berakhir dengan kematian, sehingga Allah perlu mengingatkan mereka dengan pertanyaan, "Apakah mereka menyangka bahwa mereka Kami ciptakan dengan main-main, dibiarkan begitu saja seperti halnya binatang, tidak diberi pahala dan tidak diazab? Ataukah mereka mengira bahwa mereka itu tidak akan dikembalikan kepada Kami?" Tidak, sekali lagi tidak. Mereka diciptakan sebagai hamba Allah dan diberi kewajiban. Siapa yang melaksanakan kewajiban, mereka diberi pahala, dan bagi yang menyia-nyiakan kewajiban, mereka akan diazab dan dikembalikan kepada Allah untuk mempertanggungjawabkan segala per-buatan mereka di dunia, sesuai firman Allah: Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja? (Tanpa pertanggungjawaban?) (al-Qiyamah/75: 36)

--->> Ketika dikatakan (oleh Jin yang akan di usir), "Baiklah, aku keluar dari tubuh ini karena aku menghormatimu ..."
Maka segeralah Anda jawab,"Engkau keluar bukan karena takut kepadaku, tapi takut kepada Allah!"

Bab. Jin yang Tidak Bisa Diusir dari Tubuh Manusia
Qorin adalah jin yang ditugasi untuk mendampingi setiap manusia dengan tugas menggoda dan menyesatkannya. Karena itu, qorin termasuk setan dari kalangan jin.

Syaikh Ibnu Utsaimin ditanya, “Apa itu qorin?” Beliau menjawab, “Qorin adalah setan yang ditugasi untuk menyesatkan manusia dengan izin Allah. Dia bertugas memerintahkan kemungkaran dan mencegah yang ma’ruf. Sebagaimana yang Allah firmankan,

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَآءِ وَاللهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلاً وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Setan menjanjikan kefakiran untuk kalian dan memerintahkan kemungkaran. Sementara Allah menjanjikan ampunan dan karunia dari-Nya. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 268)

Akan tetapi, jika Allah memberikan karunia kepada hamba-Nya berupa hati yang baik, jujur, selalu tunduk kepada Allah, lebih menginginkan akhirat dan tidak mementingkan dunia maka Allah akan menolongnya agar tidak terpengaruh gangguan jin ini, sehingga dia tidak mampu menyesatkannya. (Majmu’ Fatawa, 17:427)

Dalil Adanya Jin Qorin
Di antara dalil yang menunjukkan adanya qorin:
a. Firman Allah

قَالَ قَرِينُهُ رَبَّنَا مَا أَطْغَيْتُهُ وَلَكِنْ كَانَ فِي ضَلالٍ بَعِيدٍ

“Yang menyertai manusia berkata : “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh.” (QS. Qaf: 27)

Dalam tafsir Ibn Katsir dinyatakan bahwasanya Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu, Mujahid, Qatadah dan beberapa ulama lainnya mengatakan, “Yang menyertai manusia adalah setan yang ditugasi untuk menyertai manusia.” (Tafsir Ibnu Katsir, 7:403)

b. Hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” Para sahabat bertanya, “Termasuk Anda, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,

وَإِيَّايَ إِلاَّ أَنَّ اللَّه أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلا يَأْمُرنِي إِلاَّ بِخَيْرٍ

“Termasuk saya, hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya, sehingga dia masuk Islam. Karen itu, dia tidak memerintahkan kepadaku kecuali yang baik.” (HR. Muslim)

Tugas jin Qorin
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ما منكم من أحد إلاوقد وكل به قرينه من الجن

“Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” (HR. Muslim)

Imam An-Nawawi mengatakan, “Dalam hadis ini terdapat peringatan keras terhadap godaan jin qorin dan bisikannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi tahu bahwa dia bersama kita, agar kita selalu waspada sebisa mungkin. (Syarh Shahih Muslim, 17:158)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Munajid menjelaskan, “Berdasarkan perenungan terhadap berbagai dalil dari Alquran dan sunah dapat disimpulkan bahwa tidak ada tugas bagi jin qorin selain menyesatkan, mengganggu, dan membisikkan was-was. Godaan jin qorin ini akan semakin melemah, sebanding dengan kekuatan iman pada disi seseorang.” (Fatawa Islam, tanya jawab, no. 149459)

Apakah qorin juga menyertai manusia setelah dia meninggal?
Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan, “Apakah qorin ini akan terus menyertai manusia, sampai menemaninya di kuburan? jawabnya, Tidak. Zahir hadis –Allahu a’lam– menunjukkan bahwa dengan berakhirnya usia manusia, maka jin ini akan meninggalkannya. Karena tugas yang dia emban telah berakhir. Ketika manusia mati maka akan terputus semua amalnya, kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya. (HR. Muslim). (Majmu’ Fatawa, 17:427)

Jin Qorin tidak bisa diusir dari tubuh manusia yang masih hidup.
Karena Jin Qorin itu sepaket dengan manusia, seperti dijelaskan sebelumnya.

Cara Melindungi Diri dari Jin Qorin
Banyaklah berdzikir dan memohon perlindungan kepada Allah. Jika kita sungguh-sungguh melakukan hal ini, insyaaAllah, akan datang perlindungan dari Sang Kuasa. Allah berfirman,

وَإِمَّا يَنَزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Apabila setan menggodamu maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-A’raf: 200)

Dalam Tafsir As-Sa’di dinyatakan, “Kapanpun, dan dalam keadaan apapun, ketika setan menggoda Anda, dimana Anda merasakan adanya bisikan, menghalangi Anda untuk melakukan kebaikan, mendorong Anda untuk berdosa, atau membangkitkan semangat Anda untuk maksiat maka berlindunglah kepada Allah, sandarkan diri Anda kepada Allah, mintalah perlindungan kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar terhadap apa yang anda ucapkan dan Maha Mengetahui niat Anda, kekuatan dan kelemahan Anda. Dia mengetahui kesungguhan Anda dalam bersandar kepada-Nya, sehingga Dia akan melindungi Anda dari godaan dan was-was setan. (Taisir Karimir Rahman, Hal.313)


Bab. Sihir
Ibnu Qudamah al-Muqaddasi dlm misbah Al-Munir hlm. 268 mendefinisikan bahwa sihir adalah rangkaian perkataan yg ditulis atau diucapkan, atau melakukan sesuatu yg berpengaruh pada badan, hati, atau akal org yg disihir dan itu semua memiliki pengaruh yg nyata.

Pada zaman dahulu, salah satu cara populer yg dilakukan saat bermaksud memutuskan ikatan pernikahan, tali persaudaraan, dan hubungan bisnis, tukang sihir membuat ikatan-ikatan (buhul), meniup-niup nya, kemudian membuka nya. Dgn cara itu objeknya menjadi saling bermusuhan, rmh tangga jadi berantakan, persahabatan jadi perpisahan, hubungan bisnis pun jadi peperangan.

Macam-Macam Sihir
Sihir bentuknya bermacam-macam, jumlahnya pun sgt byk. Akn tetapi, kita bisa mengelompokannya dlm tiga kelompok:

Pertama, sihir al-'aini.
Sihir yg ditujukan utk mempengaruhi pandangan mata dan daya khayal seseorg. Misalnya, wajah istri yg cantik jadi terlihat jelek di mata suami nya. Atau sebaliknya, wajah yg biasa-biasa saja jadi terlihat sgt cantik. Etalase toko sgt kumuh, padahal sesungguhnya tertata rapi dan bersih.

Nabi Musa a.s. berhadapan dgn tukang sihir kepercayaan Fir'aun. Tukang sihir ini menipu mata dgn mengubah bentuk tali menjadi ular. (Q.S. Al-'Araf: 116-117)

Surat Al-A’raf Ayat 116
قَالَ أَلْقُوا ۖ فَلَمَّا أَلْقَوْا سَحَرُوا أَعْيُنَ النَّاسِ وَاسْتَرْهَبُوهُمْ وَجَاءُوا بِسِحْرٍ عَظِيمٍ

Musa menjawab: "Lemparkanlah (lebih dahulu)!" Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (mena'jubkan).

Surat Al-A’raf Ayat 117
۞ وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ ۖ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ

Dan Kami wahyukan kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu!". Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan.


Kedua, sihir al-qulubi.
Sihir yg diorientasikan utk mengubah suasana hati. Org yg tadinya sayang berubah benci, atau sebaliknya yg tadinya benci menjadi sayang. Di Indonesia dikenal dgn istilah pelet. Target dari sihir ini adalah hati.

Ketiga, sihir al-hasadi
Sihir yg dilakukan oleh para pendengki trhdp org yg dibenci nya. Org Indonesia sering menyebut teluh atau tenung. Org yg terkena jenis sihir ini dpt menderita sakit tanpa sebab atau tdk diketahui penyakitnya secara medis, kondisi fisik nya trs melemah dan mudah putus asa.

Surat Al-Baqarah Ayat 102
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.

Wallahua'lam



Artikel yang mendukung:
Sebenarnya Setan itu Takut kepada Allah --> http://tausyiahaditya.blogspot.co.id/2012/08/sebenarnya-setan-takut-kepada-allah.html

Keutamaan Dua ayat Terakhir dari Surat Al Baqarah --
http://tausyiahaditya.blogspot.co.id/2017/02/keutamaan-dua-ayat-terakhir-dari-surat.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar