Sabtu, 04 Juli 2015

Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam?

Setiap barang elektronik buatan manusia pasti ada buku manualnya. Buku manual tersebut biasanya berisikan petunjuk penggunaan berikut permasalahan yang mungkin timbul dan cara mengatasinya. Jika pembeli tersebut mengabaikan petunjuk itu, bisa berakibat kerusakan pada barang elektronik tsb atau bahkan bisa melukai pembeli itu sendiri.

Manusia yang diciptakan untuk menjadi khalifah dibumi tentu juga diberikan petunjuk oleh Penciptanya. Tidak mungkin dibiarkan tanpa buku petunjuk olehNya. Ada dua petunjuk yang diberikan kepada Manusia yakni:
1. Kitabullah, yang merupakan firman Allah, yang tertulis, yang berisikan petunjuk dan peringatan bagi manusia.
2. Rasulullah, yang merupakan sosok nyata dan hidup yang dapat diteladani bagi umatnya. Bagaikan Kitabullah berjalan.


Keterangan:
Al Quran merupakan firman Allah, yang diturunkan dalam bahasa manusia, yakni bahasa Arab yang fasih dan jelas. Diriwayatkan secara Mutawatir, dari para Sahabat hingga sampai pada diri Nabi SAW., tidak ada pertentangan diantara mereka dan dimulai dengan Surah Al Faatihah dan diakhiri Surah An Naas.
Karena firman Allah, Kalamullah, Alquran tidak akan kadaluarsa ataupun musnah, sehingga tidak ada REVISI. Tidak seperti pendapat orang2 bodoh yang congkak, yg merasa perlu merevisi Al Quran. Al Quran itu juga bukan makhluq, sehingga tidak akan berubah atau lenyap! Firman Allah yang tertulis merupakan Kitabullah, yang berupa Mushaf dari Alquran.

Muhammad SAW merupakan Rasul yang menyampaikan wahyu Ilahi. Tidak ditambah, tidak diubah dan juga tidak dikurangi ayat2nya. Semua yg disampaikan murni dari Allah dng perantaraan Malaikat Jibril as. Karena merupakan medium perantara (Utusan Allah), maka yang paling faham dng kandungan Alquran hanyalah Nabi SAW, bukan kita!. Allah telah menjadikan beliau sosok Alquran yang berjalan.

Bagaimana Jika manusia mengabaikan Petunjuk yg Diturunkan Kepadanya?
Jika manusia mengabaikan petunjuk itu (Kitabullah dan RasulNya), bisa berakibat kerusakan pada dunia ini atau bahkan bisa merugikan manusia itu sendiri, baik secara cepat atau lambat. Tentunya akibat fatal yang didapatkan adalah diakhirat kelak, yakni akibat yang abadi, sebagai balasan terhadap apa2 yang telah dilakukan didunia ini.

Bagaimana Kalau hanya diturunkan Kitabullah saja tanpa Rasul?
Andaikan diturunkan hanya Kitabullah saja, tanpa tuntunan hidup dari sosok Rasul-Nya, tentunya manusia akan kesulitan dalam memahami dan melaksanakan isi dari Kitabullah tersebut.

Mengapa Tidak diturunkan Malaikat saja sebagai Rasul yg mengajari Kita?
Andaikan diturunkan sosok Malaikat dan bukan sosok Manusia biasa, tentunya akan menjadikan kesulitan bagi Manusia. Bagaimana mungkin sosok Malaikat (yang tidak bisa kita lihat) bisa duduk2 bersama kita dan berjalan2 santai bersama kita untuk mengajari Kitabullah? Bagaimana kita bisa mendapatkan contoh yang baik dari sosok yang tidak bisa kita lihat?

Rasul terakhir yang diutus adalah Muhammad SAW, dan TIDAK ada lagi Nabi dan Rasul setelah beliau. Muhammad SAW adalah Kitabullah berjalan, atau Al quran yang berjalan. Sungguh, merupakan karunia yang teramat sangat indah, karena Allah telah menganugerahi kita, Al Quran dan Muhammad SAW. yang dapat menjelaskan dan memberikan contoh yang baik sesuai dengan kehendakNya.

Beruntunglah Manusia yang diturunkan Rasul dari golongannya sendiri, yakni dari golongan manusia biasa, dan bukan dari golongan malaikat ...

QS. 57. Al Hadiid:

يٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَءَامِنُواْ بِرَسُولِهِ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِن رَّحْمَتِهِ وَيَجْعَل لَّكُمْ نُوراً تَمْشُونَ بِهِ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

028. (Hai orang-orang yang beriman) kepada Nabi Isa (bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya) kepada Nabi Muhammad saw. dan Nabi Isa (niscaya Allah memberikan kepada kalian dua bagian) dua kali bagian (dari rahmat-Nya) karena kalian telah beriman kepada dua Nabi (dan menjadikan untuk kalian cahaya yang dengan cahaya itu kalian dapat berjalan) di atas shirath/pada jalan yg benar yakni Al Islam (dan Dia mengampuni kalian. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang). 

QS. 25. Al Furqaan:

وَقَالُواْ مَا لِهَـٰذَا ٱلرَّسُولِ يَأْكُلُ ٱلطَّعَامَ وَيَمْشِى فِى ٱلأَْسْوَاقِ لَوْلاۤ أُنزِلَ إِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُونَ مَعَهُ نَذِيراً

7. Dan mereka berkata: "Mengapa rasul itu memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama- sama dengan dia?, 

QS. 6. Al An'aam:

وَقَالُواْ لَوْلاۤ أُنزِلَ عَلَيْهِ مَلَكٌ وَلَوْ أَنزَلْنَا مَلَكاً لَّقُضِىَ ٱلأَْمْرُ ثُمَّ لاَ يُنظَرُونَ

8. Dan mereka berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) malaikat[untuk menerangkan bahwa Muhammad s.a.w. itu seorang Nabi]?" dan kalau Kami turunkan (kepadanya) malaikat, tentulah selesai urusan itu[kalau diturunkan kepada mereka malaikat, sedang mereka tidak juga beriman, tentulah mereka akan diazab Allah seketika, sehingga mereka binasa semuanya], kemudian mereka tidak diberi tangguh (sedikitpun). 

Telah menceritakan kepada kami Musa bin Ismail At Tabudzaki telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah telah menceritakan kepada kami Abdul Malik dari Warrad juru tulis Mughira, dari Mughirah berkata, "Sa'd bin Ubadah berkata, "Kalaulah kulihat seorang laki-laki bersama isteriku, niscaya aku penggal dia dengan pedang di bagian mata pedangnya, bukan dengan pinggirnya." Berita ini kemudian terdengar oleh Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, sehingga beliau bersabda: "Adakah kalian merasa heran dengan kecemburuan Sa'd? Demi Allah, sungguh aku lebih cemburu daripada dia, dan Allah lebih cemburu daripada aku, dan karena kecemburuan Allah itulah Allah mengharamkan segala kejahatan baik yang nampak maupun yang tersembunyi, dan tidak ada seorangpun yang lebih suka terhadap argumentasi daripada Allah, karena itulah Allah mengutus para rasul sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan tak ada seorang pun yang lebih menyukai pujian daripada Allah, karena itulah Allah menjanjikan surga." (No. Hadist: 6866 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)


Seperti telah diterangkan dalam artikel terdahulu (baca: http://tausyiahaditya.blogspot.com/2015/07/siapakah-allah.html), Allah memiliki Asmaaul Husna(Nama² yg baik), maka berdo'alah dengan menyebut Nama² Allah tersebut ...

QS.59. Al Hasyr:

هُوَ ٱللَّهُ ٱلْخَـٰلِقُ ٱلْبَارِىءُ ٱلْمُصَوِّرُ لَهُ ٱلأَْسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلأَْرْضِ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ

24. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepadaNya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.


Kalau Allah Memiliki 99 Nama yg Baik, Apakah Muhammad SAW. juga Dianugerahi Beberapa Nama Lainnya?

Sesungguhnya NabiNya yang terakhir juga dianugerahi olehNya beberapa Nama ...
Sebaiknya kita juga mengetahui apa saja nama Beliau:

Hadis riwayat Jubair bin Muth`im Radhiyallahu’anhu: Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam bersabda:
1.Aku adalah Muhammad,
2.Aku adalah Ahmad,
3.Aku adalah Al-Mahi (penghapus), yang karena aku dihapuskan kekufuran.
4.Aku adalah Al-Hasyir (pengumpul), di mana seluruh manusia akan dikumpulkan sesudahku.
5.Aku adalah Aqib dan Aqib adalah nabi yang tidak akan ada lagi seorang nabi sesudahnya.
(Shahih Muslim No.4342)

Telah bercerita kepadaku Ibrahim bin Al Mundzir berkata telah bercerita kepadaku Ma'an dari Malik dari Ibnu Syihab dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari bapaknya radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku memiliki lima nama, Aku adalah (1). Muhammad, (2). Ahmad, (3). aku juga Al Mahiy (penghapus), maksudnya Allah menghapuskan kekafiran melalui perantaraanku, (4). Aku juga Al Hasyir (penghimpun), maksudnya manusia akan berhimpun di bawah kakiku dan aku juga (5) Al 'Aqib, yang artinya tidak ada seorang nabi pun sepeninggalku. (No. Hadist: 3268 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)

Keterangan:
1.} Muhammad (orang yang dipuji):
Telah bercerita kepada kami 'Ali bib 'Abdullah telah bercerita kepada kami Sufyan dari Abu Az Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidakkah kalian takjub (kagum) bagaimana Allah menyelamatkan aku dari caci maki Quraisy dan laknat mereka?. Mereka biasa mencaci maki orang yang tercela dan melaknat orang yang tercela sedangkan aku adalah Muhammad (orang yang dipuji) ".(No. Hadist: 3269 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)

2.} Ahmad:
QS.61. Ash Shaff:

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ يٰبَنِى إِسْرَٰءِيلَ إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَىَّ مِنَ ٱلتَّوْرَاةِ وَمُبَشِّراً بِرَسُولٍ يَأْتِى مِن بَعْدِى ٱسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُم بِٱلْبَيِّنَـٰتِ قَالُواْ هَـٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ

6. Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." 

3.} Al-Mahi - Sesungguhnya Nabi SAW. diperintahkan untuk menghapuskan kekufuran:
QS.9. At Taubah:

لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

128. Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (KEIMANAN dan KESELAMATAN) bagimu, amat BELAS KASIHAN lagi PENYAYANG terhadap orang-orang mukmin.

Telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Hafsh telah menceritakan kepadaku Ayahku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy Telah menceritakan kepada kami Syaqiq mengatakan; Abdullah mengatakan, Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Mencela orang muslim adalah kefasikan, dan memeranginya adalah kekufuran."(No. Hadist: 6549  dari KITAB SHAHIH BUKHARI)

Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal Telah menceritakan kepada kami Syu'bah Telah mengabarkan kepada kami Waqid bin Muhammad dari ayahnya dari Ibnu Umar, bahwasanya ia mendengar Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Janganlah kalian sepeninggalku kembali kepada kekafiran, sebagian kalian memenggal leher sebagian yang lainnya".(No. Hadist: 6550 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)

4.} Al-Hasyir - Sesungguhnya seluruh manusia akan dikumpulkan sesudah Nabi SAW. (kiamat datang setelah diutusnya Nabi SAW.):
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Mughirah bin Nu'man dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu'Abbas mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdiri di tengah-tengah kami menyampaikan orasi, lantas bersabda: "Kalian dikumpulkan dengan keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan tidak dikhitan, sambil beliau mengutip firman Allah 'Sebagaimana kami menciptakan awal mula, begitulah kami mengembalikannya' (QS. Anbiya' 104). Manusia pertama-tama yang diberi pakaian adalah Ibrahim 'alaihissalam, dan ia didatangkan dengan beberapa orang umatku, lantas mereka diseret ke sebelah kiri, sehingga aku mengiba-iba; 'Ya rabbi, tolong sahabatku, tolong sahabatku' Namun Allah hanya menjawab; 'engkau tidak tahu, apa yang mereka perbuat setelahnya'. Maka hanya kuutarakan sebagaimana ucapan seorang hamba yang shalih (maksudnya ucapan 'isa), 'Dan aku menjadi saksi mereka ketika aku berada ditengah-tengah mereka' hingga ayat 'sesungguhnya Engkau Maha Perkasa' (QS. Almaidah 118-119). Kata Ibnu 'Abbas, ada berita bahwa mereka murtad di kemudian hari.(No. Hadist: 6045 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)

QS. Al Maidah:

مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلاَّ مَآ أَمَرْتَنِى بِهِ أَنِ ٱعْبُدُواْ ٱللَّهَ رَبِّى وَرَبَّكُمْ وَكُنتُ عَلَيْهِمْ شَهِيداً مَّا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِى كُنتَ أَنتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنتَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ شَهِيدٌ
إِن تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِن تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ

117. ... dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.
118. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.


5.} Aqib - Sesungguhnya Nabi SAW. merupakan penutup Nabi-Nabi (Nabi terakhir), yang tidak akan ada lagi seorang nabi sesudahnya.:
QS.33. Al Ahzab:

مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مّن رِّجَالِكُمْ وَلَـٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّينَ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيماً

40. Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan PENUTUP nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.


Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Jika diturunkan wahyu kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam pada pagi hari yang dingin kemudian dahinya akan mengucurkan keringat. (Shahih Muslim No.4303)

Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Saat Allah menciptakan Adam, Dia mengusap punggungnya lalu dari punggungnya berjatuhan setiap jiwa yang diciptakan Allah dari keturunan Adam hingga hari kiamat dan Dia menjadikan kilatan cahaya di antara kedua mata setiap orang dari mereka, kemudian mereka dihadapkan kepada Adam, dia bertanya: ‘Wahai Rabb, siapa mereka?’ Allah menjawab: ‘Mereka keturunanmu’. Adam melihat seseorang dari mereka dan kilatan cahaya di antara kedua matanya membuatnya kagum, Adam bertanya: Wahai Rabb siapa dia? Allah menjawab: Dia orang akhir zaman dari keturunanmu bernama Daud. Adam bertanya: Wahai Rabb, berapa lama Engkau menciptakan umurnya? Allah menjawab: Enam puluh tahun. Adam bertanya: Wahai Rabb, tambahilah empat puluh tahun dari umurku. Saat usia Adam ditentukan, malaikat maut mendatanginya lalu berkata: Bukankah usiaku masih berbaki empat puluh tahun? Malaikat maut berkata: Bukankah kau telah memberikannya kepada anakmu, Daud? Adam membantah lalu keturunannya juga membantah. Adam dibuat lupa dan keturunannya juga dibuat lupa. Adam salah dan keturunannya juga salah.” (Sunan At-Tirmidzi, no. 3002, hasan sahih)

Dari Umar radhiallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tatkala Adam melakukan kesalahan, dia berkata: “Wahai Rabbku, aku memohon kepada-Mu demi Muhammad (tawassul) akan dosa-dosaku, agar Engkau mengampuniku.” Lalu Allah berfirman: “Wahai Adam, bagaimana kamu mengenal Muhammad sedang Aku belum menciptakannya (sebagai manusia)?” Adam menjawab: “Wahai Rabbku, tatkala Engkau menciptakanku dengan Tangan-Mu dan meniupkan roh-Mu ke dalam diriku, maka Engkau mengangkat kepalaku, lalu aku melihat di atas tiang ‘Arsy tertulis ‘Laa Ilaaha illallaah Muhammadur Rasulullah’ sehingga aku tahu bahawa Engkau tidak merangkaikan ke dalam Nama-Mu kecuali makhluk yang paling Engkau cintai.” Lalu Allah Berfirman: “Engkau benar wahai Adam, sesungguhnya Muhammad adalah makhluk yang paling Aku cintai, berdoalah kepadaku demi dia, maka sungguh Aku mengampunimu. Dan kalau bukan kerana Muhammad, maka Aku tidak akan menciptakanmu.” (Mustadrak Al-Hakim, juz 2 halaman 615, sahih, Al-Baihaqi dalam Dala-ilun Nubuwwah)

Dari Abu Hurairah dia berkata: Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, sejak bilakah kenabian dinobatkan kepada anda?” Beliau menjawab: “Ketika Adam masih berada antara roh dan jasad.” (Sunan At-Tirmidzi, no. 3542, hasan sahih gharib, Musnad Ahmad, no. 16028)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar